Kambing Unyu
Saya cewe apa adanya dan tidak tau apa apa
Jumat, 24 Agustus 2012
Minggu, 12 Agustus 2012
Bestf...
Mencari sahabat sejati susah ,susah banget malahan
Banyak kendalanya dan jangan sembarangan cari temen. Disini bukan maksutnya harus pilih2 bukan, kita juga ga tau kan anaknya tulus ato???
Akupun bisa dibilang pengalaman ya...
Mungkin yang aku anggep sahabat cuma 1 itupun waktu sekolah dasar (SD)
Di sekolah menengah ini (SMP) susah cari temen kaya waktu SD.. Emang masih polos yah gatau apa2 yah?
Di SMP ini mungkin aku udah 3x gagal dapetin temen kaya SD hehe
>pertama '' udah enak dianggep temen best lah sahabat lah eh.. dia kalo kmn mna sma temen yg lain. plis kek sm aku kan aku shbtnya, salah pengertian deh ''
>kedua '' butuh doang ke aku yeah?! matrek yeah?! uh pantes ga dijadiin temen sejati??? ''
>ketiga '' kalo seneng doang ke aku..masyaallah saat aku susah eh lari ''
susah banget kan? aku nyerah deh disini .. aku uda kelas9 ga perlu seneng2 dulu fokus belajar buat unas besok terus masuk negeri bisa banggain ayah ibu..toh nanti kalo udah pinter banyak orang yang dateng ke aku bukannya aku yang nyari wkwk=))
have fun aja sm orang2 di SMP ini anggep friends biasa aja ;;)
Banyak kendalanya dan jangan sembarangan cari temen. Disini bukan maksutnya harus pilih2 bukan, kita juga ga tau kan anaknya tulus ato???
Akupun bisa dibilang pengalaman ya...
Mungkin yang aku anggep sahabat cuma 1 itupun waktu sekolah dasar (SD)
Di sekolah menengah ini (SMP) susah cari temen kaya waktu SD.. Emang masih polos yah gatau apa2 yah?
Di SMP ini mungkin aku udah 3x gagal dapetin temen kaya SD hehe
>pertama '' udah enak dianggep temen best lah sahabat lah eh.. dia kalo kmn mna sma temen yg lain. plis kek sm aku kan aku shbtnya, salah pengertian deh ''
>kedua '' butuh doang ke aku yeah?! matrek yeah?! uh pantes ga dijadiin temen sejati??? ''
>ketiga '' kalo seneng doang ke aku..masyaallah saat aku susah eh lari ''
susah banget kan? aku nyerah deh disini .. aku uda kelas9 ga perlu seneng2 dulu fokus belajar buat unas besok terus masuk negeri bisa banggain ayah ibu..toh nanti kalo udah pinter banyak orang yang dateng ke aku bukannya aku yang nyari wkwk=))
have fun aja sm orang2 di SMP ini anggep friends biasa aja ;;)
Kamis, 26 Juli 2012
Perjuangan Mempertahankan kemersekaan Indonesia
Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan
Indonesia
Perjuangan Diplomasi
Perjuangan
bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan juga dilakukan di meja
perundingan atau perjuangan diplomasi. Perjuangan diplomasi dilakukan, misalnya
dengan mencari dukungan dunia internasional dan berunding langsung dengan
Belanda.
A. Mencari dukungan internasional
Perjuangan
mencari dukungan internasional lewat PBB dilakukan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Tindakan langsung dilakukan dengan mengemukakan masalah Indonesia
di hadapan sidang Dewan Keamanan PBB. Tindakan tidak langsung dilakukan melalui
pendekatan dan hubungan baik dengan negara-negara yang akan mendukung Indonesia
dalam sidang-sidang PBB. Negara-negara yang mendukung Indonesia antara lain
sebagai berikut.
- Australia
Australia
bersedia menjadi anggota Komisi Tiga Negara. Australia juga mendesak Belanda
agar menghentikan operasi militernya di Indonesia. Australia berperan dalam
membentuk opini dunia internasional untuk mendukung Indonesia dalam sidang
Dewan Keamanan PBB.
- India
India
merupakan salah satu negara yang mengakui kedaulatan Indonesia dalam forum
internasional. India juga mempelopori Konferensi Inter-Asia untuk mengumpulkan
dukungan bagi Indonesia. Konferensi Inter-Asia dilaksanakan pada tahun 1949.
- Negara-negara Liga Arab
Negara
Mesir, Lebanon, Suriah, dan Saudi Arabia mengakui kedaulatan Indonesia.
Pengakuan ini mempengaruhi pandangan internasional terhadap Indonesia.
- Negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB
Para tokoh
politik Indonesia mengadakan pendekatan dengan negara-negara anggota Dewan
Keamanan PBB. Pendekatan yang dilakukan Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim dalam
sidang Dewan Keamanan PBB pada bulan Agustus 1947 berhasil mempengaruhi
negaranegara anggota Dewan Keamanan PBB untuk mendukung Indonesia.
B. Berunding dengan Belanda
Indonesia
juga mengadakan perundingan langsung dengan Belanda. Berbagai perundingan yang
pernah dilakukan untuk menyelesaikan konflik Indonesia- Belanda misalnya:
Perundingan Linggarjati, Perjanjian Renville, Persetujuan Roem-Royen,
Konferensi Inter-Indonesia, dan Konferensi Meja Bundar.
a. Permulaan perundingan-perundingan
dengan Belanda (10 Februari 1946)
Panglima
AFNEI (Letnan Jenderal Christison) memprakarsai pertemuan Pemerintah RI dengan
Belanda untuk menyelesaikan pertikaian Belanda dan RI. Serangkaian perundingan
pendahuluan di lakukan. Archibald Clark Kerr dan Lord Killearn dari Inggris
bertindak sebagai penengah. Perundingan dimulai pada tanggal 10 Februari 1946.
Pada awal perundingan, H.J. van Mook menyampaikan pernyataan politik pemerintah
Belanda. Kemudian pada tanggal 12 Maret 1946, pemerintah Republik Indonesia
menyampaikan pernyataan balasan.
b. Perundingan di Hooge Veluwe (14–25 April 1946)
Setelah
beberapa kali diadakan pertemuan pendahuluan, diselenggarakanlah perundingan
resmi antara pemerintah Belanda dengan Pemerintah RI untuk menyelesaikan
konflik. Perundingan dilakukan di Hooge Veluwe negeri Belanda pada tanggal 14 –
25 April 1946. Perundingan mengalami kegagalan.
c. Perundingan gencatan senjata
(20–30 September 1946)
Banyaknya
insiden pertempuran antara pejuang Indonesia dengan pasukan Sekutu dan Belanda
mendorong diadakannya perundingan gencatan senjata. Perundingan diikuti wakil
dari Indonesia,Sekutu, dan Belanda. Perundingan dilaksanakan dari tanggal 20 –
30 September 1946. Perundingan tidak mencapai hasil yang diinginkan.
d. Perundingan RI dan Belanda (7
Oktober 1946)
Lord
Killearn berhasil membawa wakil-wakil Pemerintah Indonesia dan Belanda ke meja
perundingan. Perundingan berlangsung di rumah Konsul Jenderal Inggris di
Jakarta pada tanggal 7 Oktober 1946. Delegasi Indonesia diketuai Perdana
Menteri Sutan Syahrir. Delegasi Belanda diketuai oleh Prof. Schermerhorn. Dalam
perundingan tersebut, masalah gencatan senjata yang gagal perundingan tanggal
30 September 1946 disetujui untuk dibicarakan lagi dalam tingkat panitia yang
diketuai Lord Killearn.
Perundingan
tingkat panitia menghasilkan persetujuan gencatan senjata sebagai berikut.
Gencatan
senjata diadakan atas dasar kedudukan militer pada waktu itu dan atas dasar
kekuatan militer Sekutu serta Indonesia.Dibentuk sebuah Komisi Bersama Gencatan
Senjata untuk masalah-masalah teknis pelaksanaan gencatan senjata.
Di bidang
politik, delegasi Pemerintah Indonesia dan komisi umum Belanda sepakat untuk
menyelenggarakan
perundingan politik “secepat mungkin”.
e. Perundingan Linggarjati (10
November 1946)
Sebagai
kelanjutan perundingan-perundingan sebelumnya, sejak tanggal 10 November 1946
di Linggarjati di Cirebon, dilangsungkan perundingan antara Pemerintah RI dan
komisi umum Belanda. Perundingan di Linggarjati dihadiri oleh beberapa tokoh
juru runding, antara lain sebagai berikut:
Inggris,
sebagai pihak penengah diwakili olehLord Killearn.
Indonesia
diwakili oleh Sutan Syahrir (Ketua), Mohammad Roem (anggota), Mr. Susanto
Tirtoprojo, S.H. (anggota), Dr. A.K Gani (anggota).
Belanda,
diwakili Prof. Schermerhorn (Ketua), De Boer (anggota), dan Van Pool (anggota).
Perundingan
di Linggarjati tersebut menghasilkan keputusan yang disebut perjanjian Linggarjati.
Berikut ini adalah isi Perjanjian Linggarjati.
Belanda
mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan meliputi
Sumatera, Jawa, dan Madura. Belanda sudah harusmeninggalkan daerah de facto
paling lambat pada tanggal 1 Januari 1949.
Republik
Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk negara Serikat dengan
nama RIS. Negara Indonesia Serikat akan terdiri dari RI, Kalimantan dan Timur
Besar. Pembentukan RIS akan diadakan sebelum tanggal 1 Januari 1949.
RIS dan
Belanda akan membentuk Uni Indonesia- Belanda dengan Ratu Belanda sebagai
ketua. Perjanjian Linggarjati ditandatangani oleh Belanda dan Indonesia pada
tanggal 25 Maret 1947 dalam suatu upacara kenegaraan di Istana Negara Jakarta.
Perjanjian
Linggarjati bagi Indonesia ada segi positif dan negatifnya.
Segi
positifnya ialah adanya pengakuan de facto atas RI yang meliputi Jawa, Madura,
dan Sumatera.
Segi
negatifnya ialah bahwa wilayah RI dari Sabang sampai Merauke, yang seluas
Hindia Belanda dulu tidak tercapai.
f. Melibatkan Komisi Tiga Negara
Pada tanggal
18 September 1947, Dewan Keamanan PBB membentuk sebuah Komisi Jasa Baik. Komisi
ini kemudian terkenal dengan sebutan Komisi Tiga Negara. Anggota KTN terdiri
dari Richard Kirby (wakil Australia), Paul van Zeeland (wakil Belgia), dan
Frank Graham (wakil Amerika Serikat). Dalam pertemuannya pada tanggal 20
Oktober 1947, KTN memutuskan bahwa tugas KTN di Indonesia adalah untuk membantu
menyelesaikan sengketa antara RI dan Belanda dengan cara damai. Pada tanggal 27
Oktober 1947, KTN tiba di Jakarta untuk memulai pekerjaannya.
g. Perjanjian Renville (8 Desember
1947 – 17 Januari 1948)
KTN berusaha
mendekatkan RI dan Belanda untuk berunding. Atas usul KTN, perundingan
dilakukandi tempat yang netral, yaitu di atas kapal pengangkut pasukan Angkatan
Laut Amerika Serikat “USS Renville”. Oleh karena itu, perundingan tersebut
dinamakan Perjanjian Renville.
Perjanjian
Renville dimulai pada tanggal 8 Desember 1947. Hasil perundingan Renville
disepakati dan ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948. Yang hadir pada
perundingan di atas kapal Renville ialah sebagai berikut.
Frank Graham
(ketua), Paul van Zeeland (anggota), dan Richard Kirby (anggota) sebagai
mediator dari PBB.
Delegasi
Indonesia Republik Indonesia diwakili oleh Amir Syarifuddin (ketua), Ali
Sastroamidjojo (anggota), Haji Agus Salim (anggota), Dr. J. Leimena (anggota),
Dr. Coa Tik Ien (anggota), dan Nasrun (anggota).
Delegasi
Belanda Belanda diwakili oleh R. Abdulkadir Wijoyoatmojo (ketua), Mr. H.A.L.
van Vredenburgh (anggota), Dr. P. J. Koets (anggota), dan Mr. Dr. Chr. Soumokil
(anggota).
Perjanjian
Renville menghasilkan beberapa keputusan sebagai berikut.
Penghentian
tembak-menembak.
Daerah-daerah
di belakang garis van Mook harus dikosongkan dari pasukan RI.
Belanda bebas
membentuk negara-negara federal di daerah-daerah yang didudukinya dengan
melalui plebisit terlebih dahulu.
Membentuk
Uni Indonesia-Belanda. Negara Indonesia Serikat yang ada di dalamnya sederajat
dengan Kerajaan Belanda. Persetujuan Renville ditandatangani oleh Amir
Syarifuddin (Indonesia) dan Abdulkadir Wijoyoatmojo (Belanda).
Perjanjian
ini semakin mempersulit posisi Indonesia karena wilayah RI semakin sempit.
Kesulitan itu bertambah setelah Belanda melakukan blockade ekonomi terhadap
Indonesia.
Itulah sebabnya
hasil Perjanjian Renville mengundang reaksi keras, baik dari kalangan partai
politik
maupun TNI.
Bagi
kalangan partai politik, hasil perundingan itu memperlihatkan kekalahan
perjuangan diplomasi.
Bagi TNI,
hasil perundingan itu mengakibatkan harus ditinggalkannya sejumlah wilayah
pertahanan yang telah susah payah dibangun.
h. Resolusi DK PBB (28 Januari 1949)
Berkaitan
dengan agresi militer Belanda II, pada tanggal 28 Januari 1949, Dewan Keamanan
PBB mengeluarkan sebuah resolusi. Isi dari resolusi itu ialah sebagai berikut.
Belanda
harus menghentikan semua operasi militer dan pihak Republik Indonesia diminta
untuk menghentikan aktivitas gerilya. Kedua pihak harus bekerja sama untuk
mengadakan perdamaian kembali.
Pembebasan
dengan segera dan tidak bersyarat semua tahanan politik dalam daerah RI oleh
Belanda sejak 19 Desember 1948.
Belanda
harus memberikan kesempatan kepada
pemimpin RI untuk kembali ke Yogyakarta dengan segera. Kekuasaan RI di
daerah-daerah RI menurut batas-batas Persetujuan Renville dikembalikan kepada
RI.
Perundingan-perundingan
akan dilakukan dalam waktu yang secepat-cepatnya dengan dasar Persetujuan
Linggarjati, Persetujuan Renville, dan berdasarkan pembentukan suatu Pemerintah
Interim Federal paling lambat tanggal 15 Maret 1949. Pemilihan Dewan Pembuat
Undang Undang Dasar Negara Indonesia Serikat selambat-lambatnya pada tanggal 1
Juli 1949.
Komisi
Jasa-jasa Baik (KTN) berganti nama menjadi Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa
untuk Indonesia (United Nation for Indonesia atau UNCI). UNCI bertugas untuk:
membantu melancarkan perundinganperundingan untuk mengurus pengembalian
kekuasaan pemerintah RI, mengamati pemilihan, mengajukan usul mengenai berbagai
hal yang dapat membantu tercapainya penyelesaian.
i. Perjanjian Roem-Royen (17 April –
7 Mei 1949)
Sejalan
dengan perlawanan gerilya di Jawa dan Sumatra yang semakin meluas, usaha-usaha
di bidang diplomasi berjalan terus. UNCI mengadakan perundingan dengan
pemimpin-pemimpin RI di Bangka. Sementara itu, Dewan Keamanan PBB pada tanggal
23 Maret 1949 memerintahkan UNCI untuk membantu pelaksanaan resolusi DK PBB
pada tanggal 28 Januari 1949. UNCI berhasil membawa Indonesia dan Belanda ke
meja perundingan. Pada tanggal 17 April 1949 dimulailah perundingan pendahuluan
di Jakarta. Delegasi Indonesia dipimpin Mr. Mohammad Roem. Delegasi Belanda
dipimpin Dr. van Royen. Pertemuan dipimpin Merle Cohran dari UNCI yang berasal
dari Amerika Serikat. Akhirnya pada tanggal 7 Mei 1949 tercapai persetujuan.
Persetujuan itu dikenal dengan nama “Roem-Royen Statement”. Dalam perundingan
ini, setiap delegasi mengeluarkan pernyataan sendiri-sendiri. Pernyataan
delegasi Indonesia antara lain sebagai berikut.
Soekarno dan
Hatta dikembalikan ke Yogyakarta.
Kesediaan
mengadakan penghentian tembakmenembak.
Kesediaan
mengikuti Konferensi Meja Bundar setelah pengembalian Pemerintah RI ke
Yogyakarta.
Bersedia
bekerja sama dalam memulihkan perdamaian dan tertib hukum.
Sedangkan
pernyataan dari pihak Belanda adalah sebagai berikut.
Menghentikan
gerakan militer dan membebaskan tahanan politik.
Menyetujui
kembalinya Pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta.
Menyetujui
Republik Indonesia sebagai bagian dari negara Indonesia Serikat.
Berusaha
menyelenggarakan Konferensi Meja Bundar.
Pada tanggal
6 Juli 1949, Soekarno dan Hatta dikembalikan ke Yogyakarta. Pengembalian
Yogyakarta ke tangan Republik Indonesia diikuti dengan penarikan mundur tentara
Belanda dari Yogyakarta. Tentara Belanda berhasil menduduki Yogyakarta sejak
tanggal 19 Desember 1948 – 6 Juli 1949.
j. Konferensi Inter-Indonesia (19 -22
Juli 1949 dan 31 Juli – 2 Agustus 1949)
Sebelum
Konferensi Meja Bundar berlangsung, dilakukan pendekatan dan koordinasi dengan
negara- negara bagian (BFO) terutama berkaitan dengan pembentukan Republik
Indonesia Serikat. Konferensi Inter-Indonesia ini penting untuk menciptakan
kesamaan pandangan menghadapi Belanda dalam KMB. Konferensi diadakan setelah
para pemimpin RI kembali ke Yogyakarta. Konferensi Inter-Indonesia I diadakan
di Yogyakarta pada tanggal 19 – 22 Juli 1949. Konferensi Inter-Indonesia I
dipimpin Mohammad Hatta. Konferensi Inter-Indonesia II diadakan di Jakarta pada
tanggal 30 Juli – 2 Agustus 1949. Konferensi Inter-Indonesia II dipimpin oleh
Sultan Hamid (Ketua BFO). Pembicaraan dalam Konferensi Inter-Indonesia hampir semuanya
difokuskan pada masalah pembentukan RIS, antara lain:
masalah tata
susunan dan hak Pemerintah RIS,kerja sama antara RIS dan Belanda dalam
Perserikatan Uni.Hasil positif Konferensi Inter-Indonesia adalah disepakatinya
beberapa hal berikut ini.
Negara
Indonesia Serikat yang nantinya akan dibentuk di Indonesia bernama Republik
Indonesia Serikat (RIS).Bendera kebangsaan adalah Merah Putih.Lagu kebangsaan
adalah Indonesia Raya.Hari 17 Agustus adalah Hari Nasional.
Dalam bidang
militer, Konferensi Inter-Indonesia memutuskan hal-hal berikut.
Angkatan
Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) adalah Angkatan Perang Nasional.
TNI menjadi
inti APRIS dan akan menerima orang-orang Indonesia yang ada dalam KNIL dan
kesatuan-kesatuan tentara Belanda lain dengan syarat-syarat yang akan
ditentukan lebih lanjut.
Pertahanan
negara adalah semata-mata hak Pemerintah RIS, negara-negara bagian tidak
mempunyai angkatan perang sendiri.
Kesepakatan
tersebut mempunyai arti penting sebab perpecahan yang telah dilakukan oleh Belanda
sebelumnya, melalui bentuk-bentuk negara bagian telah dihapuskan. Kesepakatan
ini juga merupakan bekal yang sangat berharga dalam menghadapi Belanda dalam
perundingan-perundingan yang akan diadakan kemudian. Pada tanggal 1 Agustus
1949, pihak Republik Indonesia dan Belanda mencapai persetujuan penghentian
tembak-menembak yang akan mulai berlaku di Jawa pada tanggal 11 Agustus dan di
Sumatera pada tanggal 15 Agustus. Tercapainya kesepakatan tersebut memungkinkan
terselenggaranya Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.
k. Konferensi Meja Bundar (23 Agustus
1949 – 2 November 1949)
Konferensi
Meja Bundar (KMB) diadakan di Ridderzaal, Den Haag, Belanda. Konferensi dibuka
pada tanggal 23 Agustus 1949 dan dihadiri oleh:
Delegasi
Republik Indonesia dipimpin Mohammad Hatta,Delegasi BFO dipimpin Sultan Hamid,Delegasi
Kerajaan Belanda dipimpin J. H. van Maarseveen, danUNCI diketuai oleh
Chritchley.
Konferensi
Meja Bundar dipimpin oleh Perdana Menteri Belanda, W. Drees. Konferensi
berlangsung dari tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 November 1949. Dalam
konferensi dibentuk tiga komisi, yaitu: Komisi Ketatanegaraan, Komisi Keuangan,
dan Komisi Militer. Kesulitan-kesulitan yang muncul dalam perundingan adalah:
dari Komisi
Ketatanegaraan menyangkut pembahasan mengenai Irian Jaya,
dari Komisi
Keuangan menyangkut pembicaraan mengenai masalah utang.
Belanda
menuntut agar Indonesia mengakui utang terhadap Belanda yang dilakukan sampai
tahun 1949. Dalam bidang militer, tanpa ada kesulitan siding menyepakati inti
angkatan perang dalam bentuk Indonesia Serikat adalah Tentara Nasional
Indonesia (TNI). Setelah penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia
Serikat, KNIL (tentara Belanda di Indonesia) akan dilebur ke dalam TNI. KMB
dapat menghasilkan beberapa persetujuan. Berikut ini adalah beberapa hasil dari
KMB di Den Haag:
Belanda
menyerahkan kedaulatan atas Indonesia sepenuhnya dan tanpa syarat kepada RIS.
Republik
Indonesia Serikat (RIS) terdiri atas Republik Indonesia dan 15 negara federal.
Corak pemerintahan RIS diatus menurut konstitusi yang dibuat oleh delegasi RI
dan BFO selama Konferensi Meja Bundar berlangsung.
Melaksanakan
penyerahan kedaulatan selambat- lambatnya tanggal 30 Desember 1949.
Masalah
Irian Jaya akan diselesaikan dalam waktu setahun sesudah pengakuan kedaulatan.
Kerajaan
Belanda dan RIS akan membentuk Uni Indonesia-Belanda. Uni ini merupakan badan
konstitusi bersama untuk menyelesaikan kepentingan umum.
Menarik
mundur pasukan Belanda dari Indonesia dan membubarkan KNIL. Anggota KNIL boleh
masuk ke dalam APRIS.
RIS harus
membayar segala utang Belanda yang diperbuatnya semenjak tahun 1942.
C. Pengakuan Kedaulatan
Upacara
penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan dilakukan pada waktu yang bersamaan
di Indonesia dan di negeri Belanda, yaitu pada tanggal 27 Desember 1949. Di
negeri Belanda, penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan dilaksanakan di
ruang takhta Istana Kerajaan Belanda. Ratu Juliana, P.M. Dr. Willem Drees,
Menteri Seberang Lautan Mr. A.M.J.A. Sassen, dan Mohammad Hatta membubuhkan
tanda tangan pada naskah pengakuan kedaulatan. Sementara itu, di Jakarta,
Sultan Hamengkubuwono IX dan A.H.J. Lovink (Wakil Tinggi Mahkota) membubuhkan
tanda tangan pada naskah pengakuan kedaulatan. Pada tanggal yang sama, di
Yogyakarta dilakukan penyerahan kedaulatan dari Republik Indonesia kepada
Republik Indonesia Serikat.
Selasa, 10 Juli 2012
Sinopsis (Dream High)
Dream High
Enam siswa yang berlomba lomba untuk menjadi yang terbaik disekolahnya yaitu Sekolah Tinggi Seni Kirin (Kirin Art High School) yang dibintangi oleh*Suzy sebagai Go Hye Mi
Sosok gadis yang cantik namun sombong hm...
Berasal dari keluarga yang kaya raya , setelah kematian ibunya ,bisnis ayahnya menjadi bangkrut dan menghasilkan banyak hutang . Ayahnya pergi ke Kanada untuk mendapatkan bantuan dari bibi Hye Mi . Hye Mi di kejar kejar oleh penagih hutang Ma Doo Shik dan para anak buahnya.
*IU sebagai Kim Pil Sook
*Wooyoung sebagai Jasson
Jasson merupakan murid pertukaran dari Amerika yang berprestasi terutama dalam dance tetapi juga menyanyi. Dia memiliki sifat yang baik , dia sopan .
*Taecyeon sebagai Hyun Si Hyuk
Jin Guk adalah teman masa kecil bersama Go Hye Mi . Dia mencoba mendapatkan Go Hye Mi untuk berusaha mengingat kebali masa masa kecilnya dulu.
*Ham Eunjung sebagai Yoon Baek Hee
Baek Hee merupakan teman Hye Mi pada saat mereka 1SMA, namun Hye Mi menghianatinya pada saat mereka audisi bersama di Kirin Art School. baek Hee merasa terpukul dan membenci Hye Mi .
*Kim Soo-Hyun sebagai Song Sam Dong
Song Sam Dong merupakan anak desa yang lugu. Dia datang ke sekolah Kirin karena dia diundang oleh guru Kirin untuk memenuhi bangku kosong. Dia dipaksa Hye Mi untuk datang ke Seoul tetapi dia masih bimbang dengan keputusannya.
*Sinopsis
Rabu, 06 Juni 2012
Leeteuk Super Junior ♥♥
Leeteuk~
Nama : Leeteuk
Nama asli : Park Jung Soo
Tanggal lahir : 1 Juli 1993
Tempat lahir : Seul , Korea Selatan
Tinggi : 178 cm
Berat : 59 kg
Golongan darah : A
Pendidikan : Universitas Chung Woon
Sabtu, 19 Mei 2012
Kartoon :p
Pasti tau dums , Hewan yang perannya mesti lagi tengkaran -_- haha . Sapa lagi kalo nggak TOM and JERRY haha .
Yang satunya tikus ato Jerry -_,- yang sukae nggangguuu kehidupannya Tom
Yang ini aku juga punya sempel2 karton ini
Yuks cekidoot ~~
TOM AND JERRY BABY BUCH
TOM AND JERRY LOVE ME , LOVE MY MOUSE
TOM AND JERRY IN LOVE
TOM AND JERRY CATASTROFE
Langganan:
Postingan (Atom)